FRAGMEN KELAS XII
KASIH, adalah hal
terutama dalam kehidupan orang Kristen. Yesus menyatakan bahwa kita harus
saling mengasihi. Sifat-sifat Kasih ada beberapa bentuk. Dan, fragmen ini
ditulis terinspirasi atas kasih yang diajarkan Tuhan Yesus pada kita semua.
Dalam fragmen ini akan diperlihatkan peranan nyata kasih dalam kehidupan Umat
Kristen, dengan berbagai konflik yang
sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimanakah Kasih akan menjadi
hal yang akan mengatasi itu semua.
Adegan 1
NARATOR 1 :
“Orang SABAR pasti mendapatkan Hal yang Terbaik. Sebuah kata mutiara yang
mungkin saat ini sulit menjadi nyata. Kesulitan hidup, desakan kebutuhan dan
cobaan berat terkadang mampu membuat seseorang menjadi Tidak Sabar akan
datangnya Berkat Tuhan padanya. Mungkinkah masih ada yang mencerminkan
Kesabaran didunia ini?
Seorang Pemuda terlihat mondar-mandir tak jelas, ia terlihat memegang sebuah berkas
ditangannya dan berpakaian cukup rapi. Rupanya ia adalah seorang mahasiswa yang
sedang mencari pekerjaan, namun belum jua ia dapatkan. Ia, menghela napas dan
berjalan menuju sebuah gedung perusahaan. Terlihat ia berbicara dengan satpam
diperusahaan tersebut.
Pemuda :
“Siang pak”
Satpam :
“Ya siang, ada yang bisa saya bantu pak?”
Pemuda :
“Apakah disini ada lowongan pekerjaan?”
Satpam :
“Maaf, tidak ada”
Pemuda :
“Tolong lah pak, saya sangat....”
Satpam :
“Sebaiknya bapak pergi rus memsaja. Saya bilang tidak ada lowongan”
Pemuda : “Saya sangat minta tolong Pak,
saya harus segera mendapatkan pekerjaan pak, Ibu saya sedang dirawat dirumah
sakit. tolong izinkan saya masuk dan berbicara dengan direktur bapak”
Satpam : “Sudah saya katakan, Disini
tidak ada lowongan pekerjaan untuk siapapun. Sebaiknay bapak pergi sebelum saya
memakai kekerasan disini”
Pemuda : “Tapi pak.....”
Satpam : “Pergi dari sini sekarang”
Satpam itu
mengusir pemuda itu dengan cara mendorong pemuda sampai terjatuh.
Satpam : “Kamu boleh pergi”
Sang pemuda bangun dan membersihkan pakaiannya dan pergi
dengan wajah lesu. Ia pergi kesemua perusahaan yang terdapat dikota itu,
menanyai semua kesempatan pekerjaan, namun semua yang ia lakukan hanya sia-sia
belaka.
Ia duduk disebuah bangku umum sembari meminum air mineral
yang ia bawa dari rumah.
Pemuda : “Ya Tuhan, aku sudah berjuang
semampu ku. Namun sampai kapankah aku akan seperti ini Tuhan? Ku yakin Pasti
nanti suatu saat akan ada pekerjaan yang Engkau kehendaki bagiku”
NARATOR 2 : “Kita melihat sebuah perjuangan
seorang Pemuda berjuang mencari pekerjaan . Namun sampai saat ini ia masih
gagal. Sampai kapankah ia akan bersabar akan semua ini?
Pemuda tersebut masih terus mencari peerjaan kesana kemari,
namun seperti yang sebelum-sebelumnya ia masih menghadapi kegagalan. Apakah
kesabaranya akan membuahkan hasil?
Suatu ketika ia melihat sebuah amplop cokelat yang tergeletak ditrotoar. Ia mengambil Amplop itu dan betapa terkejut ia ternyata isi amplop itu adalah uang tunai.
Suatu ketika ia melihat sebuah amplop cokelat yang tergeletak ditrotoar. Ia mengambil Amplop itu dan betapa terkejut ia ternyata isi amplop itu adalah uang tunai.
Pemuda :
“Ini pasti cukup untuk pengobatan Ibu”
Namun ia melihat alamat di amplop itu yang menunjukkan
tempat pemilik amplop tersebut
Pemuda :
“Apa aku harus menggunakan uang ini? Atau mengembalikannya?”
Setelah perdebatan batin dalam dirinya, ia memutuskan untuk
mencari alamat tersebut. Ia sampai disebuah Perusahaan Film. Ia mencoba menemui
sang direktur. Terlihat suasana kantor yang kacau dan sang direktur yang
pingsan.
Pemuda :
“Selamat siang”
Karyawan 1 :
“Ya Pak, ada apa? “
Pemuda :
“Saya mau mengembalikan ini. Karena alamat di amplop ini menuju kesini”
Karyawan1 : “Bapak adalah penolong, Bu Direktur
sangat panik karena kehilangan amplop ini, silahkan tunggu sebentar saya akan
memanggil Bu Direktur”
Tak berselang
Lama, Direktur pun datang dengan wajah penuh harap
Karyawan1 :”Ini bu, orang yang menemukan amplop
ibu”
Direktur :” apa benar?”
Pemuda : “Ya Bu, ini amplop ibu saya
temukan tercecer ditrotoar, silahkan dicek apa ada yang kurang”
Direktur :*memeriksa Amplop* “Semua
lengkap, saya sangat berterima kasih kepada kamu. Entah apa yang akan terjadi
bila amplop ini tidak kamu temukan”
Pemuda : “Sama-sama bu, saya hanya
membantu. Saya permisi bu”
Direktur : “Tunggu, dari penampilan kamu
itu sedangmencari kerja bukan?”
Pemuda : “ya bu, saya lulusan Sekolah
seni”
Direktur : “Kenapa kamu tidak bekerja
disini saja, kami bisa memberi kamu pekerjaan”
Pemuda : “Apa benar bu? Terima kasih
sekali bu.”
Direktur : “ Ya sama-sama”
NARATOR 3 : “Kesabaran dan kejujuran pemuda tersebut ternyata tidak
sia-sia. Ia mendapatkan pekerjaannya dan bisa mengobati Ibunya. Sungguh
Keindahan yang hadir pada waktunya
Adegan 2
NARATOR 4 : “Dinamika yang kehidupan yang semakin beragam dan berliku
membuat manusia terkadang sulit membedakan yang baik dan buruk, mana yang
sesuai dengan kehendak Tuhan dan mana yang tidak. Pengaruh dan belaian duniawi
bisa membuat kita Lupa akan kriteria kasih yang sebenarnya.
Disebuah sekolah terdapat kakak-beradik
yang sangat terkenal. Hal itu dapat terjadi karena orang tua mereka mempunyai
jabatan pentig dikota itu. Walaupun dikatakan mereka kakak beradik, ternyata
kepribadian mereka sangat berbeda, sang kakak terkenal angkuh dan sombong
sedangkan sang adik mempunyai kepribadian terbalik.
Kakak :” Dikk, aduhh cepetan deh,kita mau telat
nihh....”
Adi :”iya kak, sebentar”
Mereka buru-buru berlari menuju
gerbang sekolah yang sudah sepi, mereka terlambat.
Satpam2 : “Kalian ber3 tidak boleh masuk, kalian sudah
terlambat 15 menit”
Kakak :
“Heellooooo Pakk, kita itu terlambat karena ada urusan penting gituuu...
Lagian bapak kan tau saya itu
anak siapa?”
Teman 5 :
“Terlambat-terlambat aja, banyak protes”
Satpam2 : “Saya
tidak perduli, kamu harus dihukum sesuai aturan sekolah... Kalian ber2 harus
bersihkan kamar mandi sekolah, dan kamu bersihkan Taman”
Teman 5 ; “baik
pak”
Kakak : “Yaa
ammmpuunn Pakk, masa saya harus kerjain hal macam itu, gak masuk akal dong pak.
Secara gitu saya anak yang terhormat. Ga pantes dehh...”
Adik :
“kak, ngak boleh gitu. Kita kan memang salah, jadi pantes dong dihukum”
Kakak : “Udah
deh, jangan sok baik. Eh pak, pokoknya saya ngak mau lakukan itu ya. Gak pantes
buat saya”
Satpam2 :
“tapi.........”
Adik ; “ Ya
sudah, biar saya saja pak yang mengerjakannya.”
Satpam2 : “Tidak
apa-apa?”
Adik : “Iya
pak”
Kakak :
“Ihhhh,, bego amat sih jadi orang”
Adik : “Itu
kan tugas kita kak. Karena memang kita salah kan?”
Kakak :
“Ihhhh,, kakak ngak mau ikutan yaahh”
Adik : “Ya
gak apa-apa kak”
Sang adik pun membersihkan Kamar
mandi sekolah sendirian, ia mengerjakan tugasnya dengan baik walaupun tanpa
sang kakak
NARATOR 5 : “Sebuah kriteria Kasih terpancar dari sang Adik. Walaupun
sang kakak yang sangat angkuh tidak mau mengerjakan tugasnya, ia dengan
sukarela mengerjakan tugasnya sendirian dan tidak mencerminkan sikap kakaknya
tersebut. Apakah yang akan adik dapatkan dari pancaran kasihnya tersebut?
Bel tanda istirahat pun berbunyi,
Sang adik terlihat duduk bersama temannya diarea sekolah mereka. Tak lama
kemudian,sang Kakak bersama teman-temannya lewat didepan mereka.
Kakak : “Hehh
dikk, kamu jangan berteman dengan Dia. Dia itu orang miskin, ngak pantes tau
ngak. Bener ngak teman-teman?”
Teman1 : “Yuppp...
bener banget”
Adik :”Tapi
kak, kita ngak boleh pilih-pilih teman, kita itu harus........”
Kakak :”Ahhhh,,
terserah kamu deh, Pokoknya kakak sudah ingatkan. Kakak pergi dulu”
Teman2 :” Bye Bye
Orang Melarat hahahahaha”
Adik :”Maafin kakakku ya, dia sebenernya baik kok”
Teman3 : “Iya ngak apa-apa. Aku sudah biasa kok”
Adik : “Aku denger kamu belum bayar uang SPP yah?”
Teman3 :” Iya nihh... Orang Tua ku belum punya uang”
Adik : “Kamu bisa
pakai uang aku. Kebetulan aku punya tabungan”
Teman3 :”ahh ngak usah. Itukan tabungan kamu.”
Adik :”udah ngak apa, aku lagi ngak pengen beli
apa-apa kok”
Teman3 :”Aduhh makasih banget yahh”
Adik :”iya, sama-sama”
Bel tanda masuk kelas berbunyi.
NARATOR 6 : Sungguh seorang yang amat hebat. Dia adalah cerminan kasih
yang amat nyata. Cerminan kasih juga datang dari temannya yang tidak pendendam.
Apakah ia akan tetap menjadi demikian?
Sepulang sekolah, kakak pulang
duluan bersama temanya, sedangkan sang
adik harus pulang dengan jalan kaki karena supir yang biasa menjemput ternyata
sedang memperbaiki mobil. Ditambah lagi mereka tidak mengetahui angkutan umum
menuju rumah mereka. Ia ternyata tersesat ditengah jalan.
Adik :”Aduhhh gimana ini. Aku lupa jalannya lagi”
Sang adik pun mulai panik karena
hari akan gelap. Ia terus berputar-putar mencari jalanan yang ia kenal agar
bisa pulang, Tapi sia-sia. Tak lama kemudian ia bertemu 2 temannya sekelas yang
kebetulan tinggal dekat daerah tersebut.
Teman3 :”Ehhh.. kamu kok ada disini?”
Adik :”Aku tersesat nih. Terlalu
sering naik mobil, jadi ngak tau jalan”
Teman4 :”Hmmmm.... Resiko orang kaya hahaha.
Tapi kakakmu kemana?
Adik :”Adik, ia pulang duluan
dengan temannya”
Teman4 :”Huuuuhh... Dasar”
Teman3 :”Ya udahhh... kami antar kamu pulang
yahh...”
Adik :”ntar ngerepotin ?”
Teman3 :”ngak lah, jika dibandingin pertolonganmu
pada kami ini tak ada artiya”
Teman4 :”bener benert”
Akhirnya sang adik sampai dirumah
dengan selamat dengan diantar temannya. Orang tua dan Kakaknya sudah menunggu
dengan cemas.
Kakak :”Adik, maafin kakak ya. Kakak
janji akan memperhatikanmu lebih “
Ibu :”Syukurlah lah nak kamu
baik-baik aja”
Adik :”Iya bu”
Ayah :”Kalian
temannya adik yah? Wah kalian baik sekali, jika tidak ada kalian pasti Adik tidak akan pulang”
Teman4 :”ngak
apa om. Adik juga baik banget sama kita”
Ibu :”Tuhh
dengar kak, kamu itu harus contoh adikmu. Jangan angkuh terus”
Kakak :”Iya
ma. Teman-teman maafin saya ya kalau selama ini sedikit keterlaluan. Doain saya
agar bisa berubah”
Teman, Adik, Ayah, Ibu :”Aminnn”
NARATOR7 : Sebuah pelajaran
yang sangat berarti kita dapatkan dari sosok Adik. Kebaikan yang selama selama
ini ia lakukan membat ia disenangi banyak orang, sehingga orang-orang tidak
segan menolong ia saat kesusahan. Hendaklah kita juag mencerminkan Kasih
seperti sosok Adik. Dan semoga dua kisah Cerminan kasih ini dapat membuat kiat
lebih ingat dan peduli, tentang kriteria KASIH dalam kehidupan kita. Syalom.
Tuhan Yesus Memberkati.:
2 komentar:
sangat baik sekali. terimakasih. dapat menjadi sumber inspirasi untuk natal kami nanti..
kepanjangan
Posting Komentar